Saturday, 4 June 2016

Puisi Cinta Karyaku 8

Adindaku yang kini Adindanya

Kanda, pencinta yang utilitarian
Dinda, menganggapnya lelucon harian

Kanda, mengikhlaskan cinta bagai oblasi
Dinda, menikmati sebatas ekshibisi

Air mata mengiris
Mustahil digubris

Cinta yang ukhrowi
Akan kalah dengan iming duniawi

Segala yang dilakukan Kanda
Selalu dianggap bercanda

Harapan terbuang
Kalbu terguncang

Hati terharakiri
Cinta dalam putrefaksi

No comments:

Post a Comment