Adindaku yang kini Adindanya
Kanda, pencinta yang utilitarian
Dinda, menganggapnya lelucon harian
Kanda, mengikhlaskan cinta bagai oblasi
Dinda, menikmati sebatas ekshibisi
Air mata mengiris
Mustahil digubris
Cinta yang ukhrowi
Akan kalah dengan iming duniawi
Segala yang dilakukan Kanda
Selalu dianggap bercanda
Harapan terbuang
Kalbu terguncang
Hati terharakiri
Cinta dalam putrefaksi
No comments:
Post a Comment