Adindaku yang kini Adindanya
Kanda, pencinta yang utilitarian
Dinda, menganggapnya lelucon harian
Kanda, mengikhlaskan cinta bagai oblasi
Dinda, menikmati sebatas ekshibisi
Air mata mengiris
Mustahil digubris
Cinta yang ukhrowi
Akan kalah dengan iming duniawi
Segala yang dilakukan Kanda
Selalu dianggap bercanda
Harapan terbuang
Kalbu terguncang
Hati terharakiri
Cinta dalam putrefaksi
Saturday, 4 June 2016
Puisi Cinta Karyaku 7
Duhai Yang Disana
Duhai permata
Yang tertelan samudera
Jangan lupa bahagia
Meski cinta tertukar harta
Duhai satria
Yang tergorok durjana
Jangan lupa bahagia
Meski cinta tergadai tahta
Duhai suara
Yang terdistorsi nelangsa
Jangan lupa bahagia
Meski cinta tak lagi seutuhnya
Hati terdegradasi
Sanubari halusinasi
Sepi..
Sunyi..
Nisbi..
Duhai permata
Yang tertelan samudera
Jangan lupa bahagia
Meski cinta tertukar harta
Duhai satria
Yang tergorok durjana
Jangan lupa bahagia
Meski cinta tergadai tahta
Duhai suara
Yang terdistorsi nelangsa
Jangan lupa bahagia
Meski cinta tak lagi seutuhnya
Hati terdegradasi
Sanubari halusinasi
Sepi..
Sunyi..
Nisbi..
Puisi Cinta Karyaku 6
Pertanyaan Yang Tak Tertanyakan
Selamat Malam Kenangan
Yang hampir kujadikan kesayangan
Namun tergerus oleh keadaan
Apa kabarmu mimpi?
Yang akan terus jadi mimpi
Tunas lembaga sakit hati
Bagaimana kehidupan?
Setelah kau putuskan
Berlabuh pada rupawan
Disini ku, kau tinggalkan
Bagaimana harum rupiah?
Untuk itu jelas aku susah payah
Padahal tak maksud membuatmu hidup susah
Hanya agar kau tak bermegah megah
Apa kabar yang dulu kunantikan?
Yang kerap memberi pengharapan
Terselip pesan dengan ribuan pengertian
Yang sering membuat yakin berlebihan
Selamat datang di Fraktur!
Cinta yang...
Tersungkur
Terkubur
Kufur
Selamat Malam Kenangan
Yang hampir kujadikan kesayangan
Namun tergerus oleh keadaan
Apa kabarmu mimpi?
Yang akan terus jadi mimpi
Tunas lembaga sakit hati
Bagaimana kehidupan?
Setelah kau putuskan
Berlabuh pada rupawan
Disini ku, kau tinggalkan
Bagaimana harum rupiah?
Untuk itu jelas aku susah payah
Padahal tak maksud membuatmu hidup susah
Hanya agar kau tak bermegah megah
Apa kabar yang dulu kunantikan?
Yang kerap memberi pengharapan
Terselip pesan dengan ribuan pengertian
Yang sering membuat yakin berlebihan
Selamat datang di Fraktur!
Cinta yang...
Tersungkur
Terkubur
Kufur
Puisi Cinta Karyaku 5
Selamat Datang di Kekecewaan
Terdapat sungai yang mengalir tak bertuan
Terbentuk dari derasnya isak tangisan
Yang mendobrak kelopak ditengah dinginnya hujan
Terdapat genangan rasa yang tak terjawab
Dari obrolan dan perlakuan yang hangat lembap
Menghasilkan jutaan harap yang kerap menguap
Terdapat kubangan penasaran
Yang tak akan mungkin terjawabkan
Padahal hati telah menentukan pelabuhan
Beribu menit kuhabiskan
Menunggu ketidakpastian
Dan berharap pada kebohongan
Akan terangnya sebuah harapan
Selama aku menunggu jawaban
Secepat kamu dibuatnya nyaman
Memang tak kau rasakan penyesalan
Namun tunggulah sebuah masa depan
Namamu kan terus kusebut dalam doa
Dulu doa pinta, kini doa celaka
Mohonku agar kau terus menikmatinya
Hingga terlena
Hingga tersiksa
Semoga terkabul sebuah derita
Dari korban teraniaya
Cinta yang tak sampai tempatnya
Terdapat sungai yang mengalir tak bertuan
Terbentuk dari derasnya isak tangisan
Yang mendobrak kelopak ditengah dinginnya hujan
Terdapat genangan rasa yang tak terjawab
Dari obrolan dan perlakuan yang hangat lembap
Menghasilkan jutaan harap yang kerap menguap
Terdapat kubangan penasaran
Yang tak akan mungkin terjawabkan
Padahal hati telah menentukan pelabuhan
Beribu menit kuhabiskan
Menunggu ketidakpastian
Dan berharap pada kebohongan
Akan terangnya sebuah harapan
Selama aku menunggu jawaban
Secepat kamu dibuatnya nyaman
Memang tak kau rasakan penyesalan
Namun tunggulah sebuah masa depan
Namamu kan terus kusebut dalam doa
Dulu doa pinta, kini doa celaka
Mohonku agar kau terus menikmatinya
Hingga terlena
Hingga tersiksa
Semoga terkabul sebuah derita
Dari korban teraniaya
Cinta yang tak sampai tempatnya
Subscribe to:
Comments (Atom)